Kurikulum 2013 dirancang dengan berbagai penyempurnaan. Penyempurnaan antara lain dilakukan pada standar isi yaitu mengurangi materi yang tidak relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik serta diperkaya dengan kebutuhan peserta didik untuk berpikir kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional. Penyempurnaan lainnya juga dilakukan pada standar penilaian, dengan mengadaptasi secara bertahap model-model penilaian standar internasional. Penilaian hasil belajar diharapkan dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS), karena berpikir tingkat tinggi dapat mendorong peserta didik untuk berpikir secara luas dan mendalam tentang materi pelajaran.
Modul Panduan Penulisan Soal HOTS yang akan Admin bagikan di akhir artikel nanti terdiri atas 3 (tiga) materi pokok yang disusun sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan guru dalam penyusunan soal-soal HOTS . Penyajian materi pada modul ini diawali dengan pemaparan fokus dan uraian materi pada masing-masing materi pokok. Sedangkan pada bagian akhir modul dilengkapi dengan penugasan dan refleksi.
Materi-materi pokok dalam modul ini adalah sebagai berikut :
1. Materi Pokok 1: Pengertian dan Konsep Soal HOTS
2. Materi Pokok 2: Peran Soal HOTS dalam Penilaian
3. Materi Pokok 3: Strategi dan Implementasi Penyusunan Soal HOTS
1. Materi Pokok 1: Pengertian dan Konsep Soal HOTS
Bagian ini membahas tentang pengertian dan konsep soal HOTS, karakteristik soal-soal HOTS yang merupakan ciri khas soal HOTS dengan soal-soal bukan HOTS, level kognitif, dan langkah-langkah menyusun soal HOTS. Selain itu, pada bagian ini juga dipaparkan tentang bentuk-bentuk soal HOTS.
2. Materi Pokok 2: Peran Soal HOTS dalam Penilaian
Bagian ini membahas tentang peran soal HOTS dalam Penilaian disekolah, terkait dengan upaya penyiapan kompetensi yang dibutuhkan peserta didik menyongsong abad ke-21. Membangun kemampuan berpikir kreatif, inovatif, kritis, dan toleran serta kemampuan pemecahan masalah merupakan kompetensi esensial yang dapat dilatih berbasis pembelajaran dan penilaian kelas. Peran soal HOTS lainnya dalam penilaianadalah meningkatkan mutu penilaian, membangun rasa cinta dan peduli peserta didik terhadap kemajuan daerahnya, serta dapat memotivasi siswa belajar sebagai bekal terjun ke masyarakat.
3. Materi Pokok 3: Strategi dan Implementasi Penyusunan Soal HOTS
Pada bagian ini membahas tentang Strategi dan Implementasi Penyusunan Soal HOTS, dimulai dari kebijakan di tingkat pusat (Direktorat Pembinaan SMA), dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota, sampai pada implementasinya pada tingkat satuan pendidikan. Semua komponen harus terlibat secara aktif untuk ikut ambil bagian dalam melaksanakan kebijakan tentang penilaian hasil belajar menggunakan soal-soal yang HOTS dalam Penilaian.
Soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite). Soal-soal HOTS pada konteks asesmen mengukur kemampuan:
1) transfer satu konsep ke konsep lainnya,
2) memproses dan menerapkan informasi,
3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda,
4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan
5) menelaah ide dan informasi secara kritis. Meskipun demikian, soal-soal yang berbasis HOTS tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soal recall.
Dilihat dari dimensi pengetahuan, umumnya soal HOTS mengukur dimensi metakognitif, tidak sekadar mengukur dimensi faktual, konseptual, atau prosedural saja.Dimensi metakognitif menggambarkan kemampuan menghubungkan beberapa konsep yang berbeda, menginterpretasikan, memecahkan masalah (problem solving), memilih strategi pemecahan masalah, menemukan (discovery) metode baru, berargumen (reasoning), dan mengambil keputusan yang tepat.
Pada penyusunan soal-soal HOTS umumnya menggunakan stimulus.Stimulus merupakan dasar untuk membuat pertanyaan.Dalam konteks HOTS, stimulus yang disajikan hendaknya bersifat kontekstual dan menarik.Stimulus dapat bersumber dari isu-isu global seperti masalah teknologi informasi, sains, ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
Stimulus juga dapat diangkat dari permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan sekitar satuan pendidikan seperti budaya, adat, kasus-kasus di daerah, atau berbagai keunggulan yang terdapat di daerah tertentu. Kreativitas seorang guru sangat mempengaruhi kualitas dan variasi stimulus yang digunakan dalam penulisan soal HOTS.
Soal-soal HOTS sangat direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai bentuk penilaian kelas. Untuk menginspirasi guru menyusun soal-soal HOTS di tingkat satuan pendidikan, berikut ini dipaparkan karakteristik soal-soal HOTS.
1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi
2. Berbasis permasalahan kontekstual
3. Menggunakan bentuk soal beragam
- Pilihan ganda
- Pilihan ganda kompleks (benar/salah, atau ya/tidak)
- Isian singkat atau melengkapi
- Jawaban singkat atau pendek
- Uraian
Contoh soal HOTS SMA Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Kimia
“menggunakan stimulus data untuk memecahkan masalah”
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/1
Kurikulum : Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar:
3.8 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisikadan kimia, manfaat,dan proses pembuatan unsur-unsur periode 3 dan golongan transisi (periode4)
Materi:
Sifat-sifat unsur periode ketiga
Indikator Soal:
Disajikan tiga unsur periode ketiga dan data hasil percobaan reaksinya, peserta didik dapat menentukan dengan tepat urutan sifat reduktor dari sifat reduktor yang paling lemah ke sifat reduktor yang paling kuat.
Level Kognitif:
Penalaran (C4)
Baca Juga:
Daya pereduksi dan daya pengoksidasi berkaitan dengan kecenderungan melepas atau menyerap elektron.Zat pereduksi (reduktor) melepas elektron pada reaksi redoks, sedangkan zat pengoksidasi (oksidator) menyerap elektron.Jadi, makin mudah suatu spesi melepas elektron makin kuat daya pereduksinya.Sebaliknya, makin kuat menyerap elektron makin kuat daya pengoksidasinya.Makin besar (makin positif) harga potensial elektrode, makin mudah mengalami reduksi, sebaliknya makin kecil (makin negatif) harga potensial elektrode, makin mudah teroksidasi.Harga potensial elektrode dari beberapa unsur periode ketiga adalah sebagai berikut.
Na+ (aq) + e ↔ Na(s) E0 = -2,71 volt
Mg2+ (aq) + 2e ↔ Mg (s) E0 = -2,37 volt
Al3+ (aq) + 3e ↔ Al (s) E0 = -1,66 volt
CI2 (g) + 2e ↔ 2Cl– (aq) E0 = + 1,36 volt
Diketahui unsur X, Y, danZ merupakan unsur periode ketiga.Berikut merupakan data hasil reaksi ketiga unsur tersebut sebagai berikut :
1) Unsur X dapat larut dalam larutan HCl maupun dalam larutan NaOH.
2) Unsur Y dapat bereaksi dengan air membebaskan hidrogen,
3) Sedangkan unsur Z tidak bereaksi dengan air tetapi oksidanya dalam air dapat memerahkan lakmus biru.
Urutan sifat reduktor dari yang paling lemah ke yang paling kuat adalah....
a. X, Y, Z
b. X, Z, Y
c. Z, X, Y
d. X, Z, X
Itulah Sekilas yang dapat Admin tuliskan pada kesempatan kali ini mengenai Soal HOTS, dan untuk lebih lengkap mengenai informasi tersebut Bapak dan Ibu dapat langsung mendownload filenya dalam bentuk pdf pada link di bawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar